Jumat, 09 Juni 2017

Membandinkan Kedua Jurnal yang Sejenis

Rangkuman kedua Jurnal

Teknik Meningkatkan Kekerasan Besi Cor Kelabu

A. Latar Belakang

Besi cor kelabu merupakan material teknik yang banyak digunakan pada saat ini. Dalam pemakaiannya material ini seringkali menerima beban yang berfluktuasi. Meskipun demikian sebagaimana dinyatakan oleh DeLaO et.al (2003) perilaku besi cor kelabu terhadap beban dinamis tidak banyak diteliti. Informasi yang terbatas tersebut menyebabkan -sebagaimana dikutip dari ASM Handbook (1990)- besi cor kelabu lazimnya tidak dikenakan beban dinamis, atau apabila ada maka besarnya beban yang bekerja tidak boleh lebih dari 25% kekuatan tariknya.
Keberadaan grafit pada besi cor kelabu menyebabkan material ini tidak memiliki daerah elastis yang linier. Grafit juga menyebabkan terdapatnya bagian yang mengalami plastis meskipun besi cor. tersebut dibebani oleh gaya yang rendah. Hal ini disebabkan karena pada ujungujung grafit terjadi tegangan yang sangat besar sebagai akibat adanya konsentrasi tegangan.
Produk yang dibuat dengan teknik pengecoran dan dengan bahan besi tuang kelabu diantaranya Brake Drum, Blok Silinder, Piston, Karburator, Pipa/sambungan pipa, Roda gigi, Kopling, Katup/Valve, Rumah mesin(Housing) dll.
Kriteria yang perlu dipenuhi oleh bahan sehinggga dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik dan adalh mempunyai life time yang cukup. Salah satu faktor yang dapat mengurangi lifetime suatu bahan adalah adanya interaksi dengan lingkungannya, yang diantaranya dapat menyebabkan korosi. Proses ini ditandai dengan hilangnya sebagian logam akibat bereaksi dengan lingkungannya.
Dalam pemakaiannya, tidak jarang besi tuang kelabu terlebih dahulu mengalami proses perlakuan panas berupa annealing, normalizing, hardening, dan tempering dengan tujuan untuk meningkatkan sifat ketahanan mekanik. Akan tetapi pengaruh akibat perlakuan tersebut terhadap laju korosi kurang mendapat perhatian.

A.               B. Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian yang digunakan menggunakan metode studi pustaka yang didapatkan dari kedua jurnal sehingga dapat diketahui hasil atau performa yang baik dan valid berdasarkan kedua jurnal tersebut.

B.                 C. Hasil
Dari kedua jurnal yang memiliki tema yang sama namun metode pengerasan dan perlakuan untuk menguatkan sifat mekanik dari besi cor kelabu berbeda yaitu dengan metode teknik Heat Treatment dan teknik Pencampuran bahan Kromium dan Tembaga.

Jurnal 1
Pada jurnal pertama membahas tentang meningkatkan kekerasan besi cor kelabu dengan cara Heat Treatment yang memiliki resiko korosi setelah perlakuan panas tersebut.
Metode yang digunakan untuk meningkatkan Kekerasan Besi Cor Kelabu :
Perlakuan Panas pada Besi Tuang Kelabu
Perlakuan panas (dalam hal ini hardening dan tempering) pada besi tuang kelabu digunakan untuk memperbaiki sifat – sifat mekanisnya dan juga menghasilkan struktur akhir seperti yang dikehendaki, utamanya dalah kekuatan dan ketahanan ausnya Setelah dihardening dan ditempering ketahanan aus besi tuang kelabu akan meningkat sampai mendekati lima kalinya. Furnace atau salt – bath hardening dapat berbagai macam besi tuang kelabu pada flame atau induction hardening. Pada flame atau induction hardening,kosenterasi kabon yang cukup besar dibutuhkan karena pada hardening tipe ini hanya memberikan waktu pendek bagi bagi karbon untuk terlarut dalam austenite. Sedangkan pada Furnace atau salt – bath hardening, waktu yang bisa diberikan untuk memberikan kesempatan karbon terlarut dalam austenite bisa diatur sesuai kebutuhan.


Austenisasi
Pada proses perlakuan panas hardening untuk besi tuang kelabu, besi tuang kelabu dipanaskan sampai temperature yang cukup tinggi untuk mendapatkan struktur austenite, kemudian ditahan beberapa saat sampai karbon terlarut sesuai dengan yang diinginkan kemudian didinginkan dengan kecepatan tertentu.
Temperatur pemanasan untuk mencapai suhu tranformasi austenite (A) adalah sangat dipengaruhi oleh presentase dari silicon dan mangan yang dirumuskan sebagai berikut :
1346 + 50.4 (%Si) – (% Mn)
dimana hasilnya adalah dalam satuan fahrenheit. Jadi penggunaan temperatur pemanasan harus lebih dari jumlah hasil perkalian tersebut diatas untu mendapatkan struktur austenite
Sedanghkan proses penahanan penentuan waktu yang digunaklan adalah berdasarkan ketebalan minimal (H) dari material dengan rumusan sebagai berikut untuk baja karbon yaitu :
Zmenit = 0.7 – 0.8 H mm
dimana Z adalah waktu yang diperlukan dalam satuan menit (Zakharov,. B,. heatreatment of Metal. halaman 86)
Quenching
Pada proses pencelupan oli lebih umum digunakan sebagai media quenching dari pada air. Umumnya quenching dengan air memuaskan bila dugunakan untuk mencelupkan besi tuang kelabu langsung dari dapur setelah pemanasan. Hal ini menyebabkan laju pendinginan yang terlalu besar dan dikhawatirkan menyebabkan crack atau retak pada besi tuang kelabu. Bila air harus digunakan sebaiknya gunakan lapisan oli tipis pada permukaan atas dari media quenching untuk menghindari thermal shock.
Quenching dengan menggunakan udara adalah terkadang juga dapat dipakai, tetapi besi tuang kelabu tanpa paduan atau besi tuang kelabu paduan rendah seringnya tidak dapat di quenching menggunakan udara, karena kecepatan pendinginan tidak cukup tinggi untuk membentuk struktur martensite Akibatnya akan menghasilkan presentase martensite yang kecil atau tipis.
Tempering
Besi tuang kelabu setelah hardening menjadi keras tapi rapuh, proses tempering setelah quenching akan meningkatkan kekuatan dan ketangguhan tetapi sisi lain menurunkan kekerasan. Untuk meningkatkan ketangguhan dan menurunkan tegangan sisa, besi tuang kelabu yang telah di quenching sebaiknya dipanaskan kembali dengan suhu antara 300 sampai 1200 ºF
Pada suhu diberikan proses perlakuan panas terjadi 3 macam perubahan mikrostruktur pada besi tuang kelabu, yaitu :
1.      Perubahan metal matrix dari besi tuang itu sendiri
2.      Berkurangnya fraksi volume dari karbida karena proses destabilisasi dari grafit
3.      Perubahan bentuk, ukuran dan distribusi dari grafit yang ada.
            Korosi pada besi tuang kelabu
            Pada mikrostruktur besi tuang kelabu terlihat adanya grafit Grafit yang ada pada besi tuang kelabu berfungsi sebagai katoda dan matrix disekitarnya menjadi anoda, maka terbentuklah sel galvanik. Istilah yang paling mewakili keadaan ini adalah graphitic corrosion atau korosi karena adanya grafit.
            Graphitic corrosion tidak berlangsung pada nodular ataupun malleable cast iron karena jaringan tidak hadir berbentuk flake seperti adanya besi tuang kelabu. Demikian juga untuk besi tuang putih karena secara esensi besi ini tidak memiliki karbon bebas akibatnya tidak ada alasan untuk terjadinya graphitic corrosion.
            Pada besi tuang kelabu graphitic corrosion sangat merugikan karena menyebabkan besi menjadi terkikis meninggalkan massa yang berpori terdiri dari grafit dan debu. Seringkali tampak tidak ada perubahan dimensi pada besi tuang kelabu tetapi telah kehilangan kekuatan dan sifat-sifat mekaniknya.
            Graphitic corrosion adalah proses yang lambat tetapi jika besi tuang kelabu berada pada lingkungan yang menimbulkan percepatan korosi biasanya seluruh permukaan terangkat dan begitu selanjutnya. Akibatnya pengurangan permukaan seragam pada semua tempat. (Fontana, Mars. G., Corrosion Engineering, 1987, halaman 89) Jadi dasar perhitungan laju korosi hanya menggunakan selisih antara berat awal dengan berat akhir tanpa perlu pembersihan, dikarenakan hasil korosi terangkat seluruhnya.
            Variabel Penelitian
            Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Variabel bebas, yaitu:
Temperatur pemanasan pada Tempering : 300ºC,400ºC,500ºC,600ºC dan 700ºC, Holding time pada tempering : 30 dan 60 menit
2.      Variabel terikat, yaitu : Laju korosi yang terjadi Mikrostruktur yang terbentuk
            Analisa Laju Korosi
            Pengujian laju korosi didapatkan dengan menggunakan selisih antara massa awal dan akhir spesimen uji didapatkan data laju korosi dari tiap spesimen (dengan satuan mils per years atau mpy) sebagai contoh untuk besi tuang kelabu dengan temperature pemanasan 400ºC dan holding sebesar 30 menit pengulangan pertama didapatkan selisih sebesar 1190 mg.
Jurnal 2
Jurnal Kedua yaitu membahas tentang teknik meningkatkan kekerasan Besi Cor Kelabu dengan cara mencampur bahan Kromium dan Tembaga.
Hasil dan Pembahasan
Dari komposisi kimia tersebut dapat dihitung angka ekivalen karbon (CE) untuk masing masing campuran berturut-turut adalah 4,28%, 4,42%, 4,49%, 4,60% dan 4,69%. 
Dari hasil-hasil pengujian yang diperoleh dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa besi cor kelabu yang dipadu dengan kromium dan tembaga memiliki kekuatan tarik dan lelah yang lebih tinggi.
D. Kesimpulan Kedua Jurnal
          Dari kedua jurnal dapat disimpulkan bahwa ada 2 metode yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan kekerasan dari Besi Cor Kelabu dengan cara Heat Treatment dan Pencampuran Tembaga dan Kromium juga dapat menambah kekerasan dari Besi Cor.
            Untuk perlakukan Besi Cor apabila ingin ditingkatkan kekuatan kekerasannya tergantung kebutuhan jika ingin keseluruhan dapat menggunakan pencampuran bahan Kromium dan Tembaga namun memiliki kekurangan dalam hal proses selanjutnya yaitu proses pemesinan untuk membentuk benda sesuai keinginan, Dan apabila menggunakan teknik Heat Treatmet memiliki keuntungan dapat dikeraskan hanya bagian-bagian dari Besi Cor tersebut namun memiliki resiko Korosi setelah proses tersebut bila tidak ahli dalam menangani hal tersebut.

Pustaka
1.      Zamri, Aidil. 2006. “Pengaruh Temperatur Pemanasan Pada Proses Tempering Terhadap Laju Korosi Besi Tuang Kelabu” Padang “ Jurnal Teknik Mesin, Vol. 3 No. 1.
2.      Suprihanto, Agus dkk. 2007. “Peningkatan Kekuatan Lelah Besi Cor Kelabu Dengan Penambahan Kromium Dan Tembaga” Bandung : Jurnal Teknik Gelagar, Vol. 18

Analysis Static Struktur Meja

Static Structural Analysis adalah model analisis struktur part untuk mengetahui batas kemampuan part dengan material tertentu dan menahan beban yang dikenakan kepadanya secara statis baik tekan, tarik ataupun beban puntir.

Pilih jenis material yang akan dianalisis, klik kanan “Part1” pilih “Apply/Edit Material” pada tab Simulation, pilih “Alumunium Alloy Steel” pilih “Alloy” kemudian “Apply” pilih “Close


SOLVER-SOLUTION

Setelah semua pengaturan awal static analysis dilakukan, langkah selanjutnya solver. Klik “Run” Tunggu hingga selesai proses.


Proses ini merupakan langkah perhitungan analisis dari subject dengan cara perhitungan elemet per elemet pada meshing system. Langkah perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh computer dengan meggunakan model matematika lanjut (Hukum Hoke, Rumus Diferensial/Laplace serta Rumus Matriks).



POST-PROCESSING

Setelah proses solving selesai hasil analysis dapat langsung dilihat. 


Dari hasil analisis dapat diketahui besar tegangan maksimum yang didapatkan adalah sebesar 239680 N/m2 dengan posisi tegangan terdapat pada tengah meja alumunium. Hal ini disebabkan dari arah gaya yang dikenakan saat analisisnya. Jika dibandingkan dengan bagian sudut yang terdapat kaki kaki meja.

Ø  Faktor Keamanan
Perhitungan faktor keamanan

       Dimana :
Sy = Yield Stress. Untuk material Alumunium 1350 Alloy  Yield stress   diketahui sebesar 6204220 N/m2
σe = Tegangan Von Mises maksimum. Pada analisa tegangan Von Mises stress diketahui sebesar 2396800N/m2

 Maka : =  2.58 



Rabu, 15 Maret 2017

TEKNOLOGI INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKNIK MESIN


  • Pengertian Teknologi Informasi
Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu harus dipahami pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi:
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya
Teknologi informasi (information technology) biasa disebut TI, IT, atau infotech. Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi:
1) Haag dan Keen (1996)
Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
2) Martin (1999)
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer ( perangkat keras dan perangkat lunak ) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
3) Williams dan Sawyer (2003)
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.
Penjelasan atas dua teknologi yang mendasari teknologi informasi adalah sebagai berikut :
  1. Teknologi Komputer
Teknologi komputer dalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk  peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. komputer adalah mesin serba guna yang dapat dicontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan intruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehingga dapat menjadi bahan yang berguna untuk mengambil keputusan.
Data komputer sebagai pemroses informasi program.
  1. Teknologi Komunikasi
Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori ini adalah telepon, radio, dan televisi.
  • Pengertian Teknik Mesin
Teknik Mesin (Mechanical Engineering) adalah cabang ilmu rekayasa (engineering) yang mengaplikasikan prinsip fisika untuk analisis, desain, pengembangan, pembuatan, operasi serta pemeliharaan perangkat dan komponen mekanikal. Umumnya banyak orang menganggap bidang teknik mesin hanyalah terbatas dengan hal-hal berkaitan dengan mesin (machine/engine), sehingga tidak jarang teknik mesin sering dianalogikan dengan bidang otomotif. Sesungguhnya mesin dan otomotif tersebut hanyalah bagian kecil dari bidang teknik mesin yang merupakan cabang ilmu rekayasa yang paling luas cakupannya. Beberapa bidang yang termasuk dalam cakupan teknik mesin antara lain analisis struktur, kinematika, dinamika, termodinamika, perpindahan kalor, teknik material, konversi energi, teknik pendingin, mekanika fluida, metrologi, otomasi industri, mekatronika, robotika, serta manufaktur.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang bidang-bidang yang terdapat pada Teknik Mesin :
  1. Analisis struktur : membahas tentang kemampuan suatu struktur/konstruksi dalam menahan beban.
  2. Kinematika : membahas tentang analisis gerak tanpa memperhitungkan gaya penyebabnya.
  3. Dinamika : membahas tentang analisis gerak dengan memperhitungkan gaya penyebabnya.
  4. Termodinamika : membahas tentang energi dan perubahannya.
  5. Perpindahan kalor : membahas tentang perpindahan energi berupa panas/kalor.
  6. Teknik Material : membahas sifat material dan proses pembuatannya.
  7. Mesin konversi energi : membahas siklus-siklus yang digunakan untuk menghasilkan kerja.
  8. Teknik pendingin : membahas sistem yang digunakan untuk mendinginkan zat serta sistem pengkondisi udara.
  9. Mekanika fluida : membahas analisis fluda dalam keadaan statis (diam) maupun dinamis (bergerak).
  10. Aerodinamika : bagian dari mekanika fluida yang mambahas aliran gas di seputar benda padat.
  11. Hidrodinamika : bagian dari mekanika fluida yang membahas aliran zat cair di seputar benda padat.
  12. Metrologi : membahas tentang metode dan alat ukut geometri (bentuk).
  13. Otomasi industri : membahas alat dan metode otomatis yang digunakan di industry.
  14. Mekatronika : membahas tentang sistem kendali mekanik menggunakan computer.
  15. Manufaktur : adalah bidang ilmu rekayasa yang mempelajari proses pembuatan produk, mulai dari proses perancangan, proses produksi hingga proses kontrol kualitas.
Karena bidang cakupan yang luas, maka bidang teknik mesin juga bersinggungan dengan cabang ilmu lainnya, khususnya rekayasa. Berikut ini adalah beberapa contoh bidang yang bersinggungan dengan teknik mesin adalah sebagai berikut :
  1. Teknik Sipil : kekuatan struktur/konstruksi dan mekanika fluida. Perbedaannya pada bidang Teknik Mesin struktur yang dibahas tidak hanya yang bersifat statis, namun juga yang dinamis. Pada mekanika fluida di Teknik Sipil umumnya lebih terkonsentrasi pada saluran terbuka, sedangkan pada bidang Teknik Mesin selain saluran terbuka juga dipelajari untuk saluran tertutup.
  2. Arsitektur : akustik ruang, sistem pengkondisian udara
  3. Teknik Kimia : peralatan industri proses seperti pompa, kompresor, turbin, penukar kalor. Pada Teknik Kimia dibahas mengenai prosesnya, sedangkan orang teknik mesin bertugas merancang peralatan tersebut.
  4. Teknik Industri : bidang manufaktur.
  5. Teknik Informatika : pemrograman untuk komputasi (perhitungan) dan untuk sistem kendali mekanik berbasis computer.
  6. Teknik Elektro : bidang mekatronika dan sistem otomasi pada industry.
  7. Kedokteran Umum : perancangan dan pembuatan material pengganti anggota tubuh, seperti tulang dan otot.
  8. Kedokteran Gigi : saling terkait pada bidang material, misalnya yang digunakan sebagai penambal gigi, kawat gigi, dan gigi palsu.
  • Kesimpulan
Penerapan Teknologi Informasi dalam bidang teknik mesin berarti suatu proses penggabungan antara Teknologi dan Informasi yang mencakup segala bidang teknik mesin (rekayasa) untuk mempermudah mencari dan memberikan informasi dalam suatu teknologi.
AUTOCAD

Pengertian AutoCAD

AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia.
AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developersarsitekinsinyur mesindesainer interior dan lain-lain.
Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de factomenjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD.
AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine.
AutoCAD dan AutoCAD LT tersedia dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Korea, Tionghoa Sederhana, Tionghoa Tradisional, Rusia, Ceko, Polandia, Hongaria, Brasil, Portugis, Denmark, Belanda, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Vietnam.


Bagi sebagian besar pengguna autoCAD tentu sudah mengerti tentang layer,tetapi masih banyak juga yang belum mengaplikasikan dalam proses menggambar,ini bisa terjadi karena si pengguna autoCAD tersebut kurang mengenal apa arti dari layer dan juga fungsi layer itu sendiri.

Layer dalam AutoCad digolongkan sebagai propertis obyek, karena lewat piranti layer ini kita bisa mengatur warna, jenis dan tebal garis suatu obyek,Layer digunakan untuk menempatkan gambar atau objek. Fitur layer sangat berguna jika Anda membuat gambar yang kompleks. Sebagai contoh jika anda ingin membuat gambar dari sebuah bangunan maka Anda dapat memisah-misahkan bagian-bagian dari gambar bangunan tersebut menjadi beberapa layer dan Anda pun bisa meng-akifkan ataupun men-nonaktifkan layer tersebut sehingga Anda bisa berkonsentrasi pada satu layer yang berisi objek tertentu. 

Mengenal Layer dan Fungsi Layer dalam AutoCAD.

Adapun bebarapa fungsi dari penggunaan layer adalah sbb :
  • Layer membantu  memanajemen line  pada gambar auto cad.
  • Memudahkan drafter ketika mau mengcopy line tertentu.
  • Penggunaan layer bisa memperindah estetika gambar 2D.
  • Jika gambar kita sudah terlalu banyak dan terlihat rumit, layer yang terasa mengganggu bisa dimatikan   jika kita mau fokus pada layer tertentu.
  • Apabila gambar autocad sudah banyak, maka kinerja computer pun akan lebih berat. Dengan mematikan beberapa layer bisa lebih meringankan kinerja computer.
  • Memudahkan pengguna autoCAD ketika hendak mengedit atau menghapus salah satu dari nama layer tersebut.
  • Tidak menggambar selalu pada layer 0 lihat 10 kesalahanpengguna autoCAD.
ABOUT ( Memperlihatkan informasi tentang AutoCAD)
ALIGN Memutar dan merotasi obyek dengan orientasi tertentu
APERTURE Mengontrol ukuran kotak target Object SnapControls
ARC Membuat busur / garis lengkung
AREA Menghitung luas dan keliling bidang
ARRAY Menyalin obyek secara massal dengan susunan teratur
AUDIT Mengevaluasi integritas gambar

BACKGROUND Menetapkan latar belakang layar
BHATCH Mengarsir bidang tertutup dengan pola tertentu
BLIPMODE Mematikan/menghidupkan blip
BLOCK Mendefinisikan blok pada obyek
BREAK Menghapus sebagian obyek atau memisahkan satu obyek menjadi dua

CHAMFER Membuat kemiringan pada dua garis lurus yang dihubungkan
CHANGE Mengubah koordinat dan properti obyek yang dipilih
CHPROP Mengubah properti obyek yang dipilih
CIRCLE Membuat lingkaran
COLOR Mengaktifkan warna untuk obyek baru
COPY Menyalin obyek
COPYCLIP Menyalin obyek ke dalam clipboard
CUTCLIP Menyalin obyek ke dalam clipboard dan menghapus obyek tersebut dari gambar

DBLIST Menampilkan informasi lengkap dari setiap obyek yang ada dalam gambar
DDCHPROP Mengubah properti obyek melalui kotak dialog
DDCOLOR Mengaktifkan warna tertentu untuk obyek baru melalui kotak dialog
DDEDIT Mengedit teks dan atribut
DDGRIPS Menghidupkan grip dan mengatur warnanya
DDIM Membuat dan memodifikasi style dimensi
DDINSERT Menyisipkan blok atau file DWG ke dalam gambar
DDMODIFY Mengontrol properti dan karakteristik obyek
DDPTYPE Menentukan model dan ukuran titik
DDRENAME Mengganti nama obyek
DDRMODES Mengatur fasilitas bantu gambar
DDSELECT Mengatur modus pemilihan obyek
DDUCS Mendefinisikan User Coordinate System
DDUCSP Memilih UCS akfif melalui kotak dialog
DDUNITS Mengontrol format koordinat dari sudut serta jumlah desimal
DDVIEW Menyimpan dan mengaktitkan view
DIM Mengakses perintah pendimensian
DIMALIGNED Melakukan pengukuran linier aligned
DIMANGULAR Melakukan pengukuran sudut
DIMBASELINE Melanjutkan pengukuran linier, sudut, ordinate dari titik pertama pengukuran sebelumnya
DIMCENTER Membuat tanda pusat atau garis pusat pada lingkaran atau busur
DIMCONTINUE Melanjutkan pengukuran linier, sudut, ordinate dari titik kedua pengukuran sebelumnya
DIMDIAMETER Melakukan pengukuran diamater untuk busur dan lingkaran
DIMEDIT Mengedit dimensi
DIMLINEAR Melakukan pengukuran linier
DIMORDINATE Metakukan pengukuran koordinat pada suatu titik
DIMRADIUS Melakukan pengukuran jari-jari pada lingkaran dan busur
DIMSTYLE Membuat dan mengedit style dimensi dari baris perintah
DIMTEDIT Memindahkan dan merotasi teks dimensi
DIST Menghitung jarak antara dua titik
DIVIDE Menandai obyek ke dalam beberapa segmen yang sama panjang
DONUT Membuat lingkaran padat
DRAWORDER Mengatur urutan obyak dan image di layar dan saat dicetak
DSVIEWER Melakukan pengaturan layar melalui jendela Aerial View
DTEXT Membuat beberapa baris teks secara dinamik
DVIEW Mengatur pandangan, mematikan atau menghidupkan pandangan panareal dan perspektif
DXFOUT Export gambar pertukaran dari file aktif

ELLIPSE Membuat elips terbuka maupun tertutup
ERASE Menghapus obyek
EXPLODE Memecah obyek gabungan ke dalam komponen¬-komponennya
EXPORT Menyimpan obyek dalam format lain
EXTEND Memperpanjang obyek sampai batas tertentu

FILL Mengontrol tampilan permukaan padat untuk obyek yang berisi
FILLET Menghubungkan dua obyek dengan busur berjari-jari tertentu

GRID Menghidupkan/mematikan titik-titik grid
GROUP Mendefinisikan grup pada sekumpulan obyek
HATCH Mengarsir daerah tertutup tanpa melalui kotak dialog
HATCHEDIT Mengedit arsir

ID Memperlihatkan nilai koordinat pada titik tertentu
IMAGE Menyisipkan gambar raster dalam berbagai format ke dalam gambar AutoCAD
IMAGEADJUST Mengontrol intensitas, kontras dari gambar raster yang dipilih
IMAGEATTACH Memasukkan image baru dan definisinya
IMAGECLIP Membuat potongan pada image
IMAGEFRAME Menghidupkari/memafikan frame garnbar
IMAGEQUALITY Mengontrol kualitas gambar yang disisipkan
IMPORT Import file dalam berbagai format ke dalam gambar AutoCAD
INSERT Menyisipkan blok atau File DWG ke dalam gambar

LAYER Mendefinisikan dan mengontrol lapisan
LEADER Membuat keterangan dan anotasi dari suatu item gambar
LENGTHEN Mengubah panjang garis atau busur
LIMITS Menetapkan batas kerja gambar
LINE Membuat garis lurus
LINETYPE Mengaktifkan, membuat dan memuat tipe garis
LIST Menampilkan informasi lengkap dari obyek yang dipilih
LTSCALE Mengatur skala untuk tipe garis non-continuous
MATCHPROP Menyalin properti dari suatu obyek ke obyek lainnya
MEASURE Mengukur obyek ke dalam beberapa segmen dengan ukuran yang ditentukan
MENU Memuat file menu
MINSERT Menyisipkan blok atau file ke dalam gambar secara massal
MIRROR Mencerminkan obyek
MLEDIT Mengedit multiline
MLINE Membuat garis pararel atau multiline
MLSTYLE Mendefinisikan style dari garis-garis pararel atau multiline
MOVE Memindahkan obyek dari satu tempat ke tempat lain
MTEXT Membuat teks paragraf
MULTIPLE Mengulang perintah secara terus menerus sampai ada pembatalan

NEW Membuka file baru

OFFSET Menyalin obyek secara pararel
OOPS Membatalkan penghapusan dengan ERASE
OPEN Membuka file yang telah disimpan
ORTHO Membatasi gerakan kursor pada arah horizontal dan vertikal
OSNAP Menjalankan Obyek Snap

PAN Menggeser layar
PASTECLIP Menyisipkan garnbar atau data dari clipboard ke dalarn gambar sekarang
PEDIT Mengedit polyline dan mesh polygon 3 dimensi
PLINE Membuat polyline 2 dimensi
PLOT Mencetak gambar ke dalam file, printer atau plotter
POINT Membuat titik
POLYGON Membuat polygon, segi banyak beraturan
PREFERENCES Mengatur semua konfigurasi sistem AutoCAD
PREVIEW Menampilkan preview gatnbar yang akan dicetak

QSAVE Menyimpan gambar dengan menggunakan nama yang sudah ada
QTEXT Mengontrol tampilan teks atau atribut di layar atau saat dicetak
QUIT Mengakhiri AutoCAD

RAY Membuat garis semi tak terhingga
RECOVER Memperbaiki gambar yang rusak
RECTANG Membuat polyline kotak
REDO Mengembalikan perintah yang telah dibatalkan oleh perintah U atau Undo
REDRAW Menggambar ulang layar data membersihkan layar dari blip pada viewport aktif
REDRAWALL Menggambar ulang layar untuk seluruh viewport
REGENALL Meregenerasi gambar untuk semua viewpoint
RENAME Mengganti nama obyek
REPLAY Memperlihatkan image berformat BMP, TGA atau TIFF
ROTATE Memutar obyek

SAVE Menyimpan gambar dengan nama baru
SAVEAS Menyimpan gambar dengan nama baru dan meng¬aktifkan file baru tersebut
SCALE Mengubah ukuran obyek ke arah X, Y dan Z
SELECT Melakukan pra-pemilihan terhadap sekumpulan obyek untuk diedit
SHELL Mengakses perintah-perintah DOS tanpa mengakhiri AutoCAD
SKETCH Membuat gambar sketsa dari sekumpulan segmen garis
SNAP Membatasi gerakan kursor dengan interval tertentu
SPLINE Membuat kurva spline quadratik atau kubik
SPLINEDIT Mengedit obyek Spline
STATUS Memperlihatkan statistik gambar, modus dan lainnya
STRETCH Mengulur obyek
STYLE Mendefinisikan atau memodifikasi style teks

TEXT Membuat teks satu baris
TEXTSCR Memindahkan layar Anda dari layar grafis ke layar teks
TOOLBAR Menampilkan/menyembunyikan menu toolbar
TRACE Membuat garis padat
TRIM Memotong obyek berdasarkan batas-batas potong yang dipilih

U Membatalkan perintah terakhir
UCS Mengontrol User Coordinate System
UCSICON Mengontrol tampilan dan penempatan icon UCS
UNDO Membatalkan perintah sebelumnya
UNITS Mengatur format sudut dan koordinat serta jumlah decimal

VIEW Menyimpan dan mengaktifkan view
VPOINT Mengatur arah pandangan untuk memvisualisasikan gambar 3 dimensi

WBLOCK Menyimpan blok ke dalam file DWG

XLINE Membuat garis konstruksi tak terhingga
XPLODE Memecah obyek gabungan ke dalam komponen-komponen terpisah

ZOOM Mengubah besar layar pada viewport aktif

Referensi

https://gatangandika.wordpress.com/2016/03/21/penerapan-teknologi-informasi-di-bidang-teknik-mesin/


http://architectdeni.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-autocad.html