Senin, 04 Januari 2016

Pembuatan Seluncuran Air



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar belakang

Produksi merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Dalam dunia industri banyak sekali pabrik yang memproduksi suatu produk seperti produk manufaktur. Manufaktur merupakan suatu cabang yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk mentransformasi bahan mentah menjadi barang jadi. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen komponen suatu produk. Beberapa produk manufaktur seperti fiberglass, banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti wahana air yang di produksi di PT. Jaya Fibrindo Karsa Pratama yang berada di jl. Krapu 10 (Pasar Ikan) Jakarta.
Seluncuran air fiberglass merupakan wahana anak-anak yang dibuat dengan serat kaca yang biasanya disebut Chopped Strand Mat (CSM) atau mat dan Woven Roving (WR). Bahan serat kaca memiliki kelebihan yang lebih banyak dibandingkan kayu dan besi. Oleh karena itu bahan serat kaca merupakan alasan satu-satunya untuk pembuatan seluncuran air.
Desain seluncuran air dapat menggunakan metode Hand lay-up, Spray gun, dan lain-lain. Maksud metode manual ialah metode yang menggunakan alat-alat menulis salah satu yang digunakan oleh PT. Jaya fibrindo karsa pratama. Metode softwere digunakan untuk membantu membuat kontruksi, Desain, dan data tabel dalam pembuatan seluncuran air. Untuk membuat seluncuran air digunakan beberapa proses kerja mulai dari proses molding, pelapisan, painting dan finishing.

1.2.      Pokok Permasalahan
1.    Dalam penulisan ini penulis akan membahas tentang cara pembuatan seluncuran air yang di produksi oleh PT. Jaya Fibrindo Karsa Pratama.
2.    Penulis akan membahas bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan seluncuran air.
1.3.      Tujuan Penulisan
            Tujuan dari penulisan yaitu membahas bahan-bahan & proses pembuatan seluncuran air di PT. Jaya Fibrindo Karsa Pratama.

1.4.      Batasan Masalah
1.      Pada penulisan ini penulis lebih difokuskan pada proses pembuatan seluncuran air dengan proses manual yang diproduk oleh PT. Jaya Fibrindo Karsa Pratama.
2.      Mengetahui bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan seluncuran air.

1.5.      Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis adalah :
1.         Studi Pustaka, metode penulisan dengan mengambil pembahasan berdasarkan buku-buku referensi.
2.         Studi Lapangan, metode pembahasan berdasarkan penelitian dilapangan.

1.6.      Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari lima bab yaitu :
BAB I        : PENDAHULUAN
Berisikan tentang Latar belakang, pokok permasalahan, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II       : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang pengertian material komposit, tujuan pembuatan material komposit, kelebihan dan kekurangan bahan komposit, fasa penguat dalam komposit material dasar komposit, serat penguat, komposit serat gelas (fiberglass), fungsi serat metrik, properties komposit, klasifikasi komposit, struktur komposit, proses pembuatan produk komposit matriks polymer.
BAB III      : DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan tentang sejarah perusahaan dan data-data yang digunakan untuk proses pembuatan seluncuran air.
BAB IV      : KESIMPULAN
Bab ini berisikan untuk mengetahui proses cara pembuatan, alat dan bahan-bahan sampai terbentuknya produk seluncuran air.

BAB IV
PENUTUP

4.1.      Kesimpulan
Dari data-data pembahasan dapat ditarik kesimpulan :
1.      Dalam proses pembuatan seluncuran air digunakan Mat CSM 300, Mat CSM 450 dan Mat CSM 600, yang berfungsi untuk lapisan penguat fiberglass.
2.      Metode yang digunakan adalah metode hand lay-up yaitu proses yang dilakukan dengan tangan dan peralatan yang sederhana yakni roller dan kuas. Dan metode spray gun dengan menggunakan alat penyemprot.
3.      Proses produksi untuk pembuatan seluncuran air yaitu, proses pencampuran bahan dengan menggunakan mesin mixer, proses laminasi mat dengan gelcoat, proses pengeringan, proses pelepasan cetakan dan finishing.
4.      Dalam pemakaian katalais harus diperhatikan karena jika pemakaian katalis terlalu banyak maka produk akan cepat mengeras dan mudah pecah.
5.      Resin yang digunakan adalah resin yukalak 157, karena resin ini tahan terhadap air (suhu normal) dan asam lemah.

4.2.      Saran
1.      Perusahaan harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan mulai dari tempat kerja sampai menyediakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, masker, sarung tangan, sampai pelindung kaki.
2.      Dalam penggunaan alat-alat karyawan harus memperhatikan dan menjaga alat agar tidak mudah rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar