BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Produksi merupakan suatu
kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Dalam dunia
industri banyak sekali pabrik yang memproduksi suatu produk seperti produk
manufaktur. Manufaktur merupakan suatu cabang yang mengaplikasikan peralatan
dan suatu medium proses untuk mentransformasi bahan mentah menjadi barang jadi.
Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan
integrasi komponen komponen suatu produk. Beberapa produk manufaktur seperti fiberglass, banyak ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari seperti wahana air yang di produksi di PT. Jaya Fibrindo Karsa
Pratama yang berada di jl. Krapu 10 (Pasar Ikan) Jakarta.
Seluncuran air fiberglass merupakan wahana anak-anak
yang dibuat dengan serat kaca yang biasanya disebut Chopped Strand Mat (CSM)
atau mat dan Woven Roving (WR). Bahan serat kaca memiliki kelebihan yang
lebih banyak dibandingkan kayu dan besi. Oleh karena itu bahan serat kaca merupakan
alasan satu-satunya untuk pembuatan seluncuran air.
Desain seluncuran air
dapat menggunakan metode Hand lay-up,
Spray gun, dan lain-lain.
Maksud metode manual ialah metode yang menggunakan alat-alat menulis salah satu
yang digunakan oleh PT. Jaya fibrindo karsa pratama. Metode softwere digunakan
untuk membantu membuat kontruksi, Desain, dan data tabel dalam pembuatan
seluncuran air. Untuk membuat seluncuran air digunakan beberapa proses kerja
mulai dari proses molding, pelapisan,
painting dan finishing.
1.2. Pokok Permasalahan
1. Dalam penulisan ini penulis akan
membahas tentang cara pembuatan seluncuran air yang di
produksi oleh PT. Jaya Fibrindo Karsa Pratama.
2. Penulis akan membahas bahan-bahan yang
akan digunakan dalam pembuatan seluncuran air.
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan yaitu membahas bahan-bahan & proses pembuatan seluncuran air
di PT. Jaya Fibrindo Karsa Pratama.
1.4. Batasan Masalah
1.
Pada
penulisan ini penulis lebih difokuskan pada proses pembuatan seluncuran air
dengan proses manual yang diproduk oleh PT. Jaya Fibrindo Karsa Pratama.
2.
Mengetahui
bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan seluncuran air.
1.5. Metode
Penulisan
Metode
penulisan yang digunakan penulis adalah :
1.
Studi
Pustaka, metode penulisan dengan mengambil pembahasan berdasarkan buku-buku
referensi.
2.
Studi
Lapangan, metode pembahasan berdasarkan penelitian dilapangan.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan terdiri dari lima bab yaitu :
BAB
I : PENDAHULUAN
Berisikan
tentang Latar belakang, pokok permasalahan, tujuan penulisan, batasan masalah,
metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB
II : LANDASAN TEORI
Bab
ini berisikan tentang pengertian material komposit, tujuan pembuatan material
komposit, kelebihan dan kekurangan bahan komposit, fasa penguat dalam komposit material
dasar komposit, serat penguat, komposit serat gelas (fiberglass), fungsi serat metrik, properties komposit, klasifikasi
komposit, struktur komposit, proses
pembuatan produk komposit matriks polymer.
BAB III : DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam
bab ini berisikan tentang sejarah perusahaan dan data-data yang digunakan untuk
proses pembuatan seluncuran air.
BAB
IV : KESIMPULAN
Bab
ini berisikan untuk mengetahui proses cara pembuatan, alat dan bahan-bahan
sampai terbentuknya produk seluncuran air.
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari data-data pembahasan dapat
ditarik kesimpulan :
1.
Dalam
proses pembuatan seluncuran air digunakan Mat
CSM 300, Mat CSM 450 dan Mat CSM 600, yang berfungsi untuk
lapisan penguat fiberglass.
2. Metode yang digunakan adalah metode hand lay-up yaitu proses yang dilakukan
dengan tangan dan peralatan yang sederhana yakni roller dan kuas. Dan metode spray gun dengan menggunakan alat
penyemprot.
3. Proses produksi untuk pembuatan
seluncuran air yaitu, proses pencampuran bahan dengan menggunakan mesin mixer, proses laminasi mat dengan gelcoat, proses pengeringan, proses
pelepasan cetakan dan finishing.
4. Dalam pemakaian katalais harus diperhatikan karena jika pemakaian katalis terlalu banyak maka produk akan cepat
mengeras dan mudah pecah.
5. Resin yang digunakan adalah resin yukalak 157, karena resin ini
tahan terhadap air (suhu normal) dan asam lemah.
4.2. Saran
1.
Perusahaan
harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan mulai dari
tempat kerja sampai menyediakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung
mata, masker, sarung tangan, sampai pelindung kaki.
2.
Dalam
penggunaan alat-alat karyawan harus memperhatikan dan menjaga alat agar tidak
mudah rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar