1.1
Standard Teknik
Standard
Teknik adalah merupakan serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh
bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu
atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada
di luar spesifikasinya.
Dibawah
ini merupakan point-point ketentuan yang ada didalam standar kerja diantaranya
sebagai berikut :
- Langkah-langkah kerja (step by
step) yang harus dilakukan
- Perlengkapan kerja yang dibutuhkan
- Standar mutu hasil kerja
masing-masing orang
- Kompetensi yang dibutuhkan oleh
pekerjaan tersebut
Dibawah
ini adalah contoh standar teknik yang berada di dalam negeri dan diluar negeri
:
1.
ASME (American
Society of Medical Engineers)
adalah
salah satu organisasi stadar didunia yang menghasilkan sekitar 600 kode dan
standar, mencakup bidang teknis, seperti komponen boiler, lift, pengukuran
aliran fluida dalam saluran tertutup, crane, perkakas tangan, kancing dan
peralatan mesin.
2.
ANSI ( AMERICAN
NATIONAL STANDARDS INSTITUTE )
Sebagai
suara standar AS dan sistem penilaian kesesuaian, American National Standards
Institute (ANSI) memberdayakan anggotanya dan konstituen untuk memperkuat
posisi pasar AS dalam ekonomi global sambil membantu untuk menjamin keselamatan
dan kesehatan konsumen dan perlindungan dari lingkungan.
3.
ASTM (American
Society for Testing and Materials)
adalah
organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standarisasi teknik untuk
material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika
Serikat.
4.
TEMA (Tubular
Exchanger Manufacturers Association)
adalah
organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara
aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren
terkini dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai
subdivisi berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja
peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan
masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi.
5.
JIS (Japanese
ndustrial Standar) Nippon Kogyo kikaku
Menentukan
standar yang digunakan untuk kegiatan industri di jepang. Proses standarisasi
dikordinasi oleh komite standar industsi di jepang dan dipublikasikan melalui
Japan Standards Association.
6.
DIN (Deutsches
Institut fur Normung)
merupakan
Institut jerman untuk Standardisasi, menawarkan pengembangan layanan untuk
industri, negara dan masyarakat keseluruhan.
7.
API ( American
Petroleum Institute )
API
adalah standard yang dibikin oleh American Petroleum Instituteuntuk
memberikan ranking bagi viskositas dan kandungan oli yang berlaku. Ijin oli
dari berbagai perusahaan yang berbeda dibandingkan dalam rangka menciptakan
standard bobot viskositas. Juga ijin oli dari berbagai perusahaan berbeda
dibandingkan dalam rangka menciptakan standard formulasi isi kandungan oli (
terutama untuk meyakinkan isi kandungan oli sesuai dengan aturan system control
polusi yang dikeluarkan pemerintah, seperti katalitik converter, tetapi
standard ini lebih mengacu pada oli untuk mesin mobil daripada untuk mesin
motor.
8.
BSI
BSI
Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di
dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi
standar Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi
bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar
bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen
untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional.
Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS).
Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS).
9.
SNI (Stndar
Nasional Indonesia)
adalah satu-satunya standar yang berlaku
secaara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh panitia teknis dan
ditetapkan oleh BSN.
1.2 Standar Manajemen
1.2 Standar Manajemen
1.
STANDAR
MANAJEMEN MUTU
Standar
manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar
kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar
manajemen mutu, yaitu untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang
di hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi
yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai
badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan
standarisasi nasional setiap Negara.
ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.
ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.
Proses
sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya ISO
9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari peningkatan
kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding terhadap hasil
kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu disini adalah
gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang atau jasa yang
menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang
di tentukan.
2.
PENGERTIAN ISO
9000
Pengertian
ISO 9000 merupakan suatu seri dari standar-standar internasional untuk sistem
kualitas, yang menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk
desain dan untuk penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk
menjamin bahwa pemasok (perusahaan) akan menyerahkan barang dan / atau jasa
yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Pengertian
tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Perry L. Johnson (1997: 6) bahwa
“ISO 9000 is a series of quality assurance standards that were created by the
International Organization for Standardization, based in Geneva, Switzerland.
Artinya bahwa ISO 9000 merupakan serangkaian standar sistem kualitas yang
diciptakan oleh Internatinal Organization for Standardization yang berbasis di
Jenewa, Swiss.
Berdasarkan
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ISO 9000 merupakan suatu standar
yang memegang peranan penting dalam bidang sistem mutu, khususnya yang membahas
pengenda1ian langkah- langkah produksi atau pelayanan dalam lingkup produk atau
jasa. Seperti halnya ISO, seri ISO 9000 juga mempunyai beberapa tujuan. M. N.
Nasution (2001: 219) mengatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah sebagai
berikut :
- Organisasi dapat mencapai dan
mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara
berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pembeli.
- Organisasi dapat memberikan
keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang
dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
- Organisasi dapat memberikan
keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah
atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
3.
PENGERTIAN
SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI TQM
Mendefinisikan
mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen
bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni :
1)
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan
3)
Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada saat yang lain).
4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Mutu
terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan
dari tiga kata yang dimilikinya yaitu Total (keseluruhan), Quality (kualitas,
derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara
menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya,
definisi TQM adalah “sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
(customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right
first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan
memotivasi karyawan“(Kid Sadgrove, 1995).
4.
PENGERTIAN
STANDAR MANAJEMEN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum
merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007
Occupational Health and Safety Management Systems.
Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut
Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan
kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut. Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut. Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5.
OHSAS 18000
Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Standar
OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko
terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya. dalam perusahaan harus memiliki
standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi keselamatan kerja di perusahaan
sehingga akan menghasilkan produksi yang berjalan lancar dan berdampak baik
bagi karyawan untuk mencegah atau memperkecil tingkat kecelakaan. apabila
perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang memproduksi suatu barang
dengan menggunakan alat-alat berat yang paling diutamakan adalah kesehatan dan
keselamatan karyawan dalam bertugas, sehingga perusahaan harus memperhatikan
kebutuhan fisik terhadap karyawan, seperti memberi makan kepada karyawan pada
waktu jam makan & istirahat yang cukup umtuk menjaga kesehatan karyawan.
begitu juga dibutuhkan keselamatan kerja dalam bertugas, oleh karena itu
perusahaan membuat aturan/prosedur untuk diterapkan pada karyawannya. bagi
keselamatan karyawan harus lah menggunakan pakaian yang aman atau pelindung
diri menurut aturan perusahaan sehingga memperkecil tingkat kecelakan dengan
adanya OHSAS 18000 perusahaan pun akan berjalan dengan baik karena kesehatan
dan keselamatan kerja bagi karyawan sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi
perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi, dalam hal ini berdampak positif
sehingga saling menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan.
6.
PENGERTIAN
STANDAR MANAJEMEN LINGKUNGAN
Sistem
manajemen lingkungan merupakan program yang harus diterapkan oleh setiap
pemilik usaha atau perusahaan dalam bidang apapun sebagai
jaminan bahwa usaha yang dijalankan tidak akan mendatangkan potensi merusak bagi lingkungan dalam operasinya. Agar setiap perusahaan atau usaha memiliki standar yang sama dalam hal menjalankan sistem operasional dengan standar ramah lingkungan, sistem manajemen lingkungan yang diterapkan masing-masing perusahaan harus berdasarkan standar resmi internasional yaitu ISO 14001.
jaminan bahwa usaha yang dijalankan tidak akan mendatangkan potensi merusak bagi lingkungan dalam operasinya. Agar setiap perusahaan atau usaha memiliki standar yang sama dalam hal menjalankan sistem operasional dengan standar ramah lingkungan, sistem manajemen lingkungan yang diterapkan masing-masing perusahaan harus berdasarkan standar resmi internasional yaitu ISO 14001.
Standar
ini wajib dituruti oleh berbagai perusahaan serta bidang usaha di seluruh dunia
dalam hal operasi standar mereka dan yang melanggar akan menghadapi sanksi
formal. Pemberlakuan prinsip-prinsip ISO 14001 berdasar pada pengertian
lingkungan sebagai area di sekeliling wilayah operasi perusahaan atau
organisasi yang mencakup berbagai faktor seperti air, tanah, udara, habitat
makhluk hidup serta masyarakat sekitar. Penerapan prinsip-prinsip manajemen
lingkungan secara optimal harus mencakup semua area ini bila ingin dianggap
sebagai perusahaan yang terpercaya dan beretika.
Penerapan
sistem manajemen lingkungan yang utuh dan menyeluruh bukan hanya merupakan
kewajiban sebuah perusahaan melainkan juga sebuah langkah investasi yang bagus
dan berjangka panjang.
7.
PENGERTIAN ISO
14000
ISO
14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan
(Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh
seluruh sektor industri. Mengapa di katakana sangat penting? Itu sangat jelas
sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri kecil, besar akan
berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di
sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan
juga mendapatkan dampaknya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan
tentang ISO 14000, ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000
organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk
keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan.
Pokok
besar standar ISO sangat spesifik pada hasil, bahan, dan proses. Reputasi ISO
9000 dan 14000 dikenal sebagai ”standar sistem manajemen umum”. Umum disini
maksudnya adalah standar yang sama dapat diaplikasikan pada organisasi apapun,
besar atau kecil, apapun produk yang dihasilkannya. Sistem manajemen berarti
struktur organisasi untuk mengatur prosesnya, atau aktifitasnya, untuk mengubah
input sumber daya alam menjadi barang atau jasa yang mempertemukan tujuan
organisasi, seperti kualitas kepuasan konsumen, mematuhi aturan, dan tujuan
lingkungan.
Referensi :