Cerita 2014 – 2015
Mudik tahun 2014 cerita mulai
pada awal bulan Ramadhan, pembicaraan tentang mudik ( pulang kampung ) sudah
mulai terdengar dari keluarga, Ibu dan ayah sudah merencanakan dan memang sudah
menjadi tradisi bila menyambut hari lebaran di bulan ramadhan mudik ( pulang
kampung ).
Saya tinggal di bekasi Uj.
Harapan perumahan Vila Gading Harapan, saya kelahiran Blitar seperti bapak dan
ibu saya kelahiran lampung dan tahun ini jadwalnya kami pulang ke lampung
karena setiap 2 tahun sekali bergantian Blitar dan Lampung, saya berangkat
sekitar 7 hari sebelum lebaran hari raya idul fitri, Rencana naik motor seperti
tahun lalu namun karena tidak di perbolehkan oleh Ibu jadi kami sekeluarga naik
angkutan umum.
Kami berangkat malam dari rumah
abis sholat isya sekitar jam 8 malam berangkat dari rumah menggunakan sepeda
motor lalu di titip kan di tempat parkir pondong ungu aqua, setelah itu di
lanjutkan menggunakan angkutan umum ke terminal Pulo Gadung, sekitar 45 menit
sampai di terminal Pulo Gadung, Selanjutnya naik Bus angkutan kota Jurusan Pulo
Gadung – Merak dengan tarif 35 ribu perorang, Perjalanan lumayan lancar karena
malam hari dan di sini lah kenapa kami merencanakan perjalanan malam hari dari
Bus saya melihat banyak juga yang menggunakan sepeda motor alasan keamanan dan
tingkat kecelakan sepeda motor yang menurut kepolisian semakin meningkat setiap
tahunnya maka kami menggunakan angkutan umum.
Sekitar jam 03.00 dini hari saya
sampai di pelabuhan merak sangat ramai dengan pemudik pemudik yang menggunakan
kapal laut ke arah Sumatra, kemajuan dari pemerintah adalah personil polisi
posko posko kesehatan tumpah ruah di setiap perjalanan dari tahun ke tahun
semakin banyak dan di sediakan angkutan gratis menuju pelabuhan merak karena
berjalan cukup jauh sekitar 1 km dari terminal Bus merak, Istirahat sebentar
lalu beli makanan untuk sahur di kantin pelabuhan merak banten Imsak di merak
sekitar jam 05.00 maka makanan saya bawa di atas kapal, makan di atas kapal
salah satu hal yang di rindukan di setiap Mudik ( pulang kampung ).
Sampai di pelabuhan bakauheni jam
06.00 pagi disini lah perbedaan di tahun sebelumnya tahun ini 2014 mobil
angkutan dari Bakauheni – Raja Basa cukup sulit naik travel pun kurang
meyakinkan, mahal dan saya belum pernah naik travel dari bakauheni sampai rumah
kota Raman utara akhirnya menunggu mobil Bus satu persatu lalu penuh karena di
serbu banyak pemudik sampai jam setengah 8 saya baru dapat naik Bus Jurusan
Pelabuhan Bakauheni – Raja Basa perjalanan naik turun Gunung seperti biasa cukup
menegangkan jika yang belum terbiasa ke arah jalur Sumatra.
Sampai di terminal Raja Basa jam
10 lalu naik Bus ¾ Jurusan Raja Basa –
Metro agak kecil Busnya kebetulan berangkat malem jum’at sampai Metro hari jumat
sekitar jam 11 siang istirahat di masjid dan sholat jumat di masjid daerah
Metro, Setengah 2 selesai langsung melanjutkan perjalanan kea rah Raman Utara
dengan mobil angkutan umum kecil di sewa satu mobil hanya untuk keluarga saya
karena jarang sekali yang kearah Raman utara.
Sampai di rumah di sambut kakek
nenek rasanya terharu karena hanya moment Idul fitri Lebaran kami baru bisa
pada berkumpul, Rasanya setiap tahun mudik rasanya tidak bosan tidak males
walaupun perjalanannya terkadang melelahkan di situ lah kebahagiannya karena
bisa bertemu kakek nenek dan saudara – saudara di Kampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar