Coordinate Measuring
Machine
Coordinate Measuring Machine (mesin
pengukur kordinat) adalah sebuah alat pengukur multi
fungsi berkecepatan tinggi yang menghasilkan akurasi dan efisiensi pengukuran
yang tinggi. Pada prinsipnya CMM adalah kebalikan dari CNC. Pada CNC kordinatyang dimasukkan menghasilkan gerakan pahat
pada sumbu X, Y dan Z. Sedangkan pada CMM kontak antara probe dengan benda
kerja menghasilkan kordinat. Selain itu jika pada mesin CNC menggunakan
bantalan peluru bersirkulasi (circulated ball bearing) maka pada mesin
CMM menggunakan batalan udara (air pad bearing) sehingga gerakannya sangat
halus.
Untuk menjamin keakuratan konstruksi CMM dibuat sangat kaku
(rigid). Salah satu caranya dengan menggunakan granit sebagai
meja atau bidang acuan.
Keunggulan CMM
1.
Kordinat
manapun dari benda kerja dapat ditentukan dengan mudah
4.
Waktu
seting pengukuran yang singkat.
CMM adalah sebuah instrument yang
digunakan untuk mengukur tiga dimensi (3D), dimensi yang diukur adalah ruang
yang memiliki panjang, lebar dan tinggi, yang diterjemahkan ke dalam system
koordinat kartesian X, Y dan Z. Kemudian data koordinat yang terukur
oleh CMM dikonversikan menjadi data pengukuran seperti posisi, diameter, jarak,
sudut, dsb. Secara sederhana cara kerja CMM adalah membaca perubahan
posisi dari suatu titik origin acuan nol suatu part yang diukur atau terhadap
origin mesin itu sendiri. Perubahan posisi tersebut kemudian di rekam dan
diproses menjadi data hasil pengukuran menggunakan software yang disertakan
dalam CMM.
CMM merupakan alat pengukur multi fungsi berkecepatan tinggi yang menghasilkan akurasi dan efisiensi pengukuran yang tinggi. Pada prinsipnya CMM adalah kebalikan dari CNC. Pada CNC kordinat yang dimasukkan menghasilkan gerakan pahat pada sumbu X, Y dan Z. Sedangkan pada CMM kontak antara probe dengan benda kerja menghasilkan kordinat. Selain itu jika pada mesin CNC menggunakan bantalan peluru bersirkulasi (circulated ball bearing) maka pada mesin CMM menggunakan batalan udara (air pad bearing) sehingga gerakannya sangat halus.
Untuk menjamin keakuratan konstruksi CMM dibuat sangat kaku (rigid). Salah satu caranya dengan menggunakan granit sebagai meja atau bidang acuan.
CMM merupakan alat pengukur multi fungsi berkecepatan tinggi yang menghasilkan akurasi dan efisiensi pengukuran yang tinggi. Pada prinsipnya CMM adalah kebalikan dari CNC. Pada CNC kordinat yang dimasukkan menghasilkan gerakan pahat pada sumbu X, Y dan Z. Sedangkan pada CMM kontak antara probe dengan benda kerja menghasilkan kordinat. Selain itu jika pada mesin CNC menggunakan bantalan peluru bersirkulasi (circulated ball bearing) maka pada mesin CMM menggunakan batalan udara (air pad bearing) sehingga gerakannya sangat halus.
Untuk menjamin keakuratan konstruksi CMM dibuat sangat kaku (rigid). Salah satu caranya dengan menggunakan granit sebagai meja atau bidang acuan.
Pengenalan Komponen 3D CMM
CMM terdiri dari beberapa bagian utama yang saling terkait dan mempengaruhi akurasi mesin tersebut, bagian-bagian tersebut adalah:
1.
Working
Table, merupakan tempat meletakan part yang akan diukur. Rata-rata
terbuat dari batu granit.
2.
Support,
merupakan kaki untuk menopang seluruh beban CMM. Beberapa CMM dilengkapi
air damper untuk mengurangi efek getaran yang dihasilkan lingkungan sekitar
CMM.
3.
Air
bearing, CMM menggunakan air bearing sebagai landasan untuk bergerak bagi semua
axis.
4.
Axis
Guideways, adalah track atau lintasan semua axis untuk bergerak, memiliki
kontak langsung dengan air bearing. Material rata-rata terbuat dari
alumunium ada juga yang menggunakan batu granit, untuk mesin dengan akurasi
lebih tinggi menggunakan bahan ceramic.
5.
Motor,
adalah unit untuk menggerakan axis, khusus untuk mesin otomatis atau hanya
motorized menggunakan joystick.
6.
Joystick,
merupakan control panel untuk memudahkan operator mengoperasikan mesin.
7.
Controller,
memiliki beragam fungsi diantaranya; interface antara mesin dengan PC, motor
driver sebagai sumber daya bagi pergerakan motor, data storage untuk menyimpan
file-file correction atau program penggerak CMM, ADC dan DAC, dll.
8.
Probe
Head, berfungsi sebagi trigger bagi CMM untuk merekam posisi koordinat part
yang disentuhnya (touch point). Beberapa CMM dilengkapi non-contact Probe
Head untuk mendapatkan touching point yang banyak bisa mencapai ratusan bahkan
ribuan point untuk keperluan CAD/ CAM. Untuk menyentuh part tidak dapat
langsung disentuh ke part tetapi harus melalui perantara stylus yang berfungsi
sebagi peraba.
9.
Sensor-sensor.
CMM memiliki banyak sensor untuk meningkatkan akurasinya; sensor tersebut
diantaranya; temperature sensor, overcurrent sensor, limit switch, home
position sensor, air pressure sensor, reading head.
10.
Linear
Scale. Unit ini sebagai transducer untuk merubah perubahan posisi menjadi
arus atau tegangan yang kemudian dengan menggunakan software menjadi data-data
koordinat X, Y dan Z.
11. Software. Merupakan penghubung
antara user dengan mesin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar