Senin, 12 Oktober 2015

Transmisi

Cara kerja sistem transmisi mobil manual

Bagaimana cara kerja sistem transmisi mobil. Transmisi berarti perpindahan. Sistem transmisi mobil adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mempermudah pemindahan gigi percepatan yang diteruskan ke AS roda. Dalam pelaksanaannya pemindahan gigi percepatan dibantu oleh kopling. Kopling pada kendaraan ( mobil maupun motor ) berfungsi untuk mempermudah pemindahan gigi yang diteruskan ke putaran mesin yang pada akhirnya memutar roda penggerak.

Pada awalnya sistem transmisi pada kendaraan khususnya mobil hanya mengenal sistem transmisi manual. Seiring dengan perkembangan teknologi maka sekarang telah dikenal sistem transmisi matic. Sehingga sekarang kita mengenal dua sistem transmisi pada mobil yaitu transmisi mobil manual dan transmisi mobil matic.

Demikian juga dengan sistem bahan bakar kendaraan. Pada awalnya menggunakan sistem karburator, tapi seiring dengan perkembangan teknologi mulai diterapkan sistem injeksi yang ternyata lebih irit dan praktis.

Sistem transmisi mobil manual

Meskipun sedikit merepotkan tetapi mobil manual mempunyai perawatan lebih mudah dari pada mobil matic. Ketika mengalami kerusakanpun biaya servis mobil transmisi manual juga lebih murah, sehingga hingga saat ini permintaan mobil manual masih terhitung lebih tinggi dari mobil matic. Namun sistem bahan bakar tidak lagi menggunakan sistem karburator, tetapi sudah menggunakan sistem injeksi sehingga laju kendaraan menjadi lebih stabil dan pemakaian bahan bakar juga lebih irit.



Namun apakah anda dapat membayangkan bagaimana sebenarnya perpindahan gigi percepatan pada sebuah kendaraan. Tenaga ( putaran ) datang dari engine yang kemudian memutar gear warna merah. Pada posisi netral gigi gigi warna hijau, merah, dan biru bergerak konstan. Gigi ungu dan tuas difenrensial diam. Setelah pengemudi memasukkan gigi 1 ( satu ) misalnya, maka gear warna ungu akan menempel pada roda gigi warna biru ( no 1 ) maka tuas diferensial akan bergerak dan hasilnya kendaraan akan bergerak maju. Demikian seterusnya untuk perpindahan gigi 2, 3, dan seterusnya maupun gigi mundur.

Pemindahan dari gigi rendah ke gigi lebih tinggi sebaiknya dilakukan setelah mesin sedikit bergetar. Pada saat itu kecepatan putaran engine mencapai putaran maksimal. Pemakaian bahan bakar paling irit yaitu ketika pengemudi dalam kecepatan tinggi dan menggunakan gigi paling besar ( gigi 4 ).
Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.

Transmisi Tipe Sliding Mesh.

Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan :

1.       Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi.
2.       Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
3.       Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.

Transmisi Tipe Constant Mesh.

Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.

Transmisi Tipe Sincromesh.

Transmisi jenis sincromesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (in put) dan roda gigi yang digerakkan (out put). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis sincromesh yaitu :

1.       Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
2.       Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.
3.       Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi

Mengenal Sincromesh.

Sincromesh berarti menyinkronkan atau menyamakan. Sincromeh terdiri dari berbagai komponen yang menjadi satu (unit) yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi input dan out put pada transmisi.

Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh terdiri dari lima bagian, di antaranya adalah :

1.       Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.

2.       Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.

3.       Sincromeh , terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.

4.       Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan sincromesh).

5.       Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve.

 Cara Kerja Sincromesh.

•         Posisi Netral.
Saat posisi netral mekanisme sincromesh tidak berhubungan dengan salah satu gigi tingkat, sehingga tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke mekanisme sincromesh yang berati poros out put tidak berputar (bebas).

Posisi Pengereman.

Jika hub slevee digeser kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman, sehingga kecepatan roda gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka akan segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh .

•         Posisi Menghubung.

Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat dengan mekanisme sincromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat dihubungkan ke poros out put transmisi melalui mekanisme sincromesh.

Sistem transmisi mobil matic

Sistem transmisi pada mobil matic mempunyai cara kerja yang berbeda dengan mobil manual. Penggunaan bahan bakar juga lebih boros. Namun meskipun demikian pengguna mobil manual secara perlahan namun pasti mulai beralih ke mobil matic. Karena meskipun boros bahan bakar dan biaya servis lebih mahal, namun mobil matic seakan memanjakan para pengemudi.

Dengan menggunakan mobil matic, anda akan lebih mudah menaklukkan tanjakan. Demikian juga untuk jalan jalan di ibu kota yang selalu macet. Pokoknya dengan mobil matic tidak akan membuat kaki pegal pegal.Pada dasarnya mobil transmisi matic dikendalikan oleh : Torque converter, Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Tiga sistem inilah yang bertanggung jawab terhadap pergerakan roda mobil matic.

Ketika mengendarai mobil matic biar tambah nyaman, sebaiknya pindahkan gigi ke posisi D3 untuk semua medan jalan. Jangan menggunakan yang lain jika anda tidak paham cara penggunaannya, sebab justru timbul masalah atau kerusakan pada sistem transmisi kendaraan anda.

Potongan transmisi otomatis

Gigi planetari pada transmisi otomatis.



Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.

Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.

Moda transmisi otomatik

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.
Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut :

1.       P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong.
2.       R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
3.       N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
4.       D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
5.       2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
6.       1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada medan yang sangat curam.

Sedangkan opsionalnya adalah :

1.       3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
2.       O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi.

Secara umum, transmisi terbagi dalam 2 jenis, otomatis dan manual. Keduanya memiliki cara kerja berbeda dan dalam kasus ini berbeda pula cara pemeriksaannya dikarenakan setiap transmisi mempunyai cara kerja yang berbeda sehingga butuh cara yang berbeda pula untuk mengetahui kondisi transmisi tersebut. Berikut untuk mengetahui kondisi transmisi pada mobil manual dan otomatis     

Cara Memeriksa Transmisi Manual 

Transmisi manual sangat jelas berbeda dengan transmisi otomatis cara untuk mengetahui transmisi ini masih dalam kondisi baik antara lain adalah melakukan test statis dengan melihat keausan plat kopling dengan cara menarik rem tangan dan posisikan gigi mobil anda pada gigi dua. Selanjutnya lepas pedal kopling serta di barengi dengan melepas rem dan menginjak pedal gas secara bersamaan pada setengah putaran mesin pada 2.000 rpm. Untuk mengetahui kondisi transmisi tersebut masih baik maka mesin akan mati,tetapi apabila mesin masih menyala,menandakan kopling mulai aus. Cara lain adalah dengan melihat langsung di bagian bawah mobil. Lihat ke bagian girboks apakah ada rembesan oli. Jika iya maka pertanda ada kebocoran seal girboks. Selanjutnya adalah test jalan apabila mesin meraung dan tanpa dibarengi laju mobil yang sesuai maka bisa dipastikan plat kopling tersebut sudah aus.

Cara Memeriksa Transmisi Otomatis     

Cara memeriksa transmisi Otomatis ini hampir mirip dengan transmisi manual, pengecekan dilakukan dalam keadaan statis maupun berjalan. Langkah pertama adalah buka kap mesin dan cari dipstick oli transmisi. Tak semua mobil menempatkan dipstick tersebut di kompartemen mesin. Namun seharusnya tetap berada di area yang mudah dijangkau.Lihatlah kondisi oli transmisi, serta perhatikan kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas ditandai dari oli yang masih berwarna merah. Jika sudah kotor bahkan sampai menghitam artinya oli sudah harus diganti. Pada saat pergantian oli anda harus memperhitungkan kuantitas oli tersebut. Oli setidaknya harus berada pada level yang minimum, apabila di bawah itu maka perlu di waspadai karena dapat mengganggu kinerja mobil anda khususnya di transmisi. Lihat juga pada hentakannya, apabila semakin lembut maka semakin baik, gearbox sehat ditandai dengan tidak adanya hentakan dan jika perpindahannya kasar, maka masalah muncul entah dari oli, kopling atau sistem hidrauliknya.

REFRENSI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar