Cara kerja sistem transmisi mobil
manual
Bagaimana cara kerja sistem
transmisi mobil. Transmisi berarti perpindahan. Sistem transmisi mobil adalah
suatu sistem yang berfungsi untuk mempermudah pemindahan gigi percepatan yang
diteruskan ke AS roda. Dalam pelaksanaannya pemindahan gigi percepatan dibantu
oleh kopling. Kopling pada kendaraan ( mobil maupun motor ) berfungsi untuk
mempermudah pemindahan gigi yang diteruskan ke putaran mesin yang pada akhirnya
memutar roda penggerak.
Pada awalnya sistem transmisi
pada kendaraan khususnya mobil hanya mengenal sistem transmisi manual. Seiring
dengan perkembangan teknologi maka sekarang telah dikenal sistem transmisi
matic. Sehingga sekarang kita mengenal dua sistem transmisi pada mobil yaitu
transmisi mobil manual dan transmisi mobil matic.
Demikian juga dengan sistem bahan
bakar kendaraan. Pada awalnya menggunakan sistem karburator, tapi seiring
dengan perkembangan teknologi mulai diterapkan sistem injeksi yang ternyata
lebih irit dan praktis.
Sistem transmisi mobil manual
Meskipun sedikit merepotkan
tetapi mobil manual mempunyai perawatan lebih mudah dari pada mobil matic.
Ketika mengalami kerusakanpun biaya servis mobil transmisi manual juga lebih
murah, sehingga hingga saat ini permintaan mobil manual masih terhitung lebih
tinggi dari mobil matic. Namun sistem bahan bakar tidak lagi menggunakan sistem
karburator, tetapi sudah menggunakan sistem injeksi sehingga laju kendaraan
menjadi lebih stabil dan pemakaian bahan bakar juga lebih irit.
Namun apakah anda dapat
membayangkan bagaimana sebenarnya perpindahan gigi percepatan pada sebuah
kendaraan. Tenaga ( putaran ) datang dari engine yang kemudian memutar gear
warna merah. Pada posisi netral gigi gigi warna hijau, merah, dan biru bergerak
konstan. Gigi ungu dan tuas difenrensial diam. Setelah pengemudi memasukkan
gigi 1 ( satu ) misalnya, maka gear warna ungu akan menempel pada roda gigi
warna biru ( no 1 ) maka tuas diferensial akan bergerak dan hasilnya kendaraan
akan bergerak maju. Demikian seterusnya untuk perpindahan gigi 2, 3, dan
seterusnya maupun gigi mundur.
Pemindahan dari gigi rendah ke
gigi lebih tinggi sebaiknya dilakukan setelah mesin sedikit bergetar. Pada saat
itu kecepatan putaran engine mencapai putaran maksimal. Pemakaian bahan bakar
paling irit yaitu ketika pengemudi dalam kecepatan tinggi dan menggunakan gigi
paling besar ( gigi 4 ).
Berdasarkan cara pemindahan gigi
maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh
adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara
menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Transmsi jenis ini jarang
digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan :
1.
Perpindahan gigi tidak
dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk melakukan
perpindahan gigi.
2.
Hanya dapat menggunakan
salah satu jenis roda gigi.
3.
Suara yang kasar saat
terjadi perpindahan gigi.
Transmisi Tipe Constant Mesh.
Transmisi tipe constant mesh
adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya
memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros
input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input
dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros
dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui
mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan
roda gigi lebih dari satu jenis.
Transmisi Tipe Sincromesh.
Transmisi jenis sincromesh dapat
menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (in put) dan roda gigi yang
digerakkan (out put). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis sincromesh yaitu
:
1.
Pemindahan gigi dapat
dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
2.
Suara saat terjadi
perpindahan gigi halus.
3.
Memungkinkan menggunakan
berbagai jenis roda gigi
Mengenal Sincromesh.
Sincromesh berarti menyinkronkan
atau menyamakan. Sincromeh terdiri dari berbagai komponen yang menjadi satu
(unit) yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi input dan out put pada
transmisi.
Mekanisme sincromesh (hub assy)
berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft ke output
shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh terdiri
dari lima bagian, di antaranya adalah :
1. Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin
(alur), sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut
berputar.
2. Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar
clutch hub, sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork).
Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan
melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi
sikap.
3. Sincromeh , terpasang pada bagian samping clutch hub yang
berfungsi untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan
mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan
(dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
4. Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada
sincromesh dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key
untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke sincromesh
agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan sincromesh).
5. Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key
agar tetap tertekan kearah hub sleeve.
Cara Kerja Sincromesh.
• Posisi Netral.
Saat posisi netral mekanisme
sincromesh tidak berhubungan dengan salah satu gigi tingkat, sehingga tidak
terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke mekanisme sincromesh yang
berati poros out put tidak berputar (bebas).
Posisi Pengereman.
Jika hub slevee digeser kearah
roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman, sehingga kecepatan roda gigi
tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka akan
segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh .
• Posisi Menghubung.
Pada akhir langkah pengereman
akan terjadi hubungan antara gigi tingkat dengan mekanisme sincromesh. Pada
saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat dihubungkan ke poros out put transmisi
melalui mekanisme sincromesh.
Sistem transmisi mobil matic
Sistem transmisi pada mobil matic
mempunyai cara kerja yang berbeda dengan mobil manual. Penggunaan bahan bakar
juga lebih boros. Namun meskipun demikian pengguna mobil manual secara perlahan
namun pasti mulai beralih ke mobil matic. Karena meskipun boros bahan bakar dan
biaya servis lebih mahal, namun mobil matic seakan memanjakan para pengemudi.
Dengan menggunakan mobil matic,
anda akan lebih mudah menaklukkan tanjakan. Demikian juga untuk jalan jalan di
ibu kota yang selalu macet. Pokoknya dengan mobil matic tidak akan membuat kaki
pegal pegal.Pada dasarnya mobil transmisi matic dikendalikan oleh : Torque
converter, Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Tiga sistem inilah
yang bertanggung jawab terhadap pergerakan roda mobil matic.
Ketika mengendarai mobil matic
biar tambah nyaman, sebaiknya pindahkan gigi ke posisi D3 untuk semua medan
jalan. Jangan menggunakan yang lain jika anda tidak paham cara penggunaannya,
sebab justru timbul masalah atau kerusakan pada sistem transmisi kendaraan
anda.
Potongan transmisi otomatis
Gigi planetari pada transmisi
otomatis.
Transmisi otomatis adalah
transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk
mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme
gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi
planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya
pada roda gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk
menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun
belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu
sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi
juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.
Moda transmisi otomatik
Transmisi otomatik dikendalikan
dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas
transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke
kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P
ataupun N saja.
Umumnya moda transmisi otomatik
adalah seperti berikut :
1.
P (Park) adalah posisi
untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan
tidak bisa didorong.
2.
R (Reverse) adalah posisi untuk
memundurkan kendaraan.
3.
N (Neutral) adalah posisi
gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
4.
D (Drive) adalah posisi
untuk berjalan maju pada kondisi normal.
5.
2/S (Second) adalah posisi
untuk berjalan maju di medan pegunungan .
6.
1/L (Low) adalah posisi
maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada medan yang
sangat curam.
Sedangkan opsionalnya adalah :
1.
3 adalah posisi untuk
berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
2.
O/D (Over Drive) adalah posisi
supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin yang lebih
tinggi.
Secara
umum, transmisi terbagi dalam 2 jenis, otomatis dan manual. Keduanya memiliki
cara kerja berbeda dan dalam kasus ini berbeda pula cara pemeriksaannya
dikarenakan setiap transmisi mempunyai cara kerja yang berbeda sehingga butuh
cara yang berbeda pula untuk mengetahui kondisi transmisi tersebut. Berikut
untuk mengetahui kondisi transmisi pada mobil manual dan otomatis
Cara Memeriksa Transmisi Manual
Transmisi manual sangat jelas berbeda dengan transmisi otomatis cara untuk mengetahui transmisi ini masih dalam kondisi baik antara lain adalah melakukan test statis dengan melihat keausan plat kopling dengan cara menarik rem tangan dan posisikan gigi mobil anda pada gigi dua. Selanjutnya lepas pedal kopling serta di barengi dengan melepas rem dan menginjak pedal gas secara bersamaan pada setengah putaran mesin pada 2.000 rpm. Untuk mengetahui kondisi transmisi tersebut masih baik maka mesin akan mati,tetapi apabila mesin masih menyala,menandakan kopling mulai aus. Cara lain adalah dengan melihat langsung di bagian bawah mobil. Lihat ke bagian girboks apakah ada rembesan oli. Jika iya maka pertanda ada kebocoran seal girboks. Selanjutnya adalah test jalan apabila mesin meraung dan tanpa dibarengi laju mobil yang sesuai maka bisa dipastikan plat kopling tersebut sudah aus.
Cara Memeriksa Transmisi Otomatis
Cara memeriksa transmisi Otomatis ini hampir mirip dengan transmisi manual, pengecekan dilakukan dalam keadaan statis maupun berjalan. Langkah pertama adalah buka kap mesin dan cari dipstick oli transmisi. Tak semua mobil menempatkan dipstick tersebut di kompartemen mesin. Namun seharusnya tetap berada di area yang mudah dijangkau.Lihatlah kondisi oli transmisi, serta perhatikan kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas ditandai dari oli yang masih berwarna merah. Jika sudah kotor bahkan sampai menghitam artinya oli sudah harus diganti. Pada saat pergantian oli anda harus memperhitungkan kuantitas oli tersebut. Oli setidaknya harus berada pada level yang minimum, apabila di bawah itu maka perlu di waspadai karena dapat mengganggu kinerja mobil anda khususnya di transmisi. Lihat juga pada hentakannya, apabila semakin lembut maka semakin baik, gearbox sehat ditandai dengan tidak adanya hentakan dan jika perpindahannya kasar, maka masalah muncul entah dari oli, kopling atau sistem hidrauliknya.
REFRENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar